Kuningan, MI.com — Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) terus meneguhkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu langkah strategisnya adalah menggelar rapat koordinasi dan sinkronisasi Luas Tambah Tanam (LTT) Padi Tahun 2025, di Aula Diskatan Kuningan, Kamis 17 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi momen konsolidasi penting, menyatukan visi dan langkah antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat penanaman padi di seluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Rakor dihadiri jajaran UPTD, para penyuluh pertanian, serta perwakilan dari Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP).
Kepala Diskatan Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menegaskan bahwa LTT bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi indikator sejauh mana kesiapan daerah menjawab tantangan krisis pangan global.
Baca juga :
- Kades Juhari Melantik Kadus Wanita Pertama di Desa Gunungmanik
- Kongres Persatuan PWI Siap Digelar: Ini Syarat Ketum dan DPT yang ditetapkan
- Mobil Toyota Innova Terperosok di Ciniru, Damkar Turun Tangan
“Kementan memberi kita satu penegasan penting: LTT, LTT, dan LTT. Bukan sekadar repetisi, tapi penekanan bahwa menambah luas tanam adalah instrumen utama dalam menjaga stabilitas pangan negeri. Target kita 75.682 hektare tahun ini—bukan angka di papan, tapi misi bersama yang harus kita kawal dan wujudkan,” ungkap Wahyu didampingi Kabid Tanaman Pangan, Hj. Deasy Muriawatym ST, M.Si.
Ia menambahkan, selain padi sawah, Kuningan juga terus mengembangkan komoditas alternatif seperti ubi jalar yang terbukti ekonomis dan adaptif, tanpa melupakan prioritas utama, beras.
Wahyu mendorong para penyuluh di lapangan untuk menjadi motor percepatan tanam melalui edukasi, pemantauan, dan pelaporan yang akurat. Pemanfaatan benih bersubsidi, percepatan masa tanam, peningkatan indeks pertanaman hingga tiga kali setahun, serta optimalisasi lahan non-sawah seperti padi gogo menjadi langkah-langkah konkret yang terus digenjot.

Para kepala UPTD dan Penyuluh Pertanian Diskatan Kabupaten Kuningan
“Satu hektare sawah yang tertanami berarti satu langkah besar menuju kedaulatan pangan. Setiap data harus akurat, setiap tanam harus tercatat. Kita tidak sekadar bertanam, tapi menjaga harapan,” tegas Wahyu.
Perwakilan dari BRMP Kementerian Pertanian RI, Mochlisin Fathurohman, menyampaikan apresiasi atas langkah cepat dan sistematis Kabupaten Kuningan dalam mendukung target nasional.
“Kami hadir bukan hanya untuk memberi dukungan moral, tapi untuk turut terjun langsung mendampingi. BRMP bertanggung jawab pada empat program utama: OPLAH, LTT, Brigade Pangan, dan Padi Gogo. Sinkronisasi data panen mutlak diperlukan agar kebijakan tepat sasaran,” ujarnya.
Rapat koordinasi ini menjadi simbol kuat bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci menuju ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kuningan, melalui program Gaspol LTT 2025, membuktikan bahwa kerja kolaboratif, berbasis data dan aksi lapangan, mampu menjadi fondasi bagi masa depan pangan Indonesia. (Tan)**