Kuningan, MI.com – Suasana haru dan penuh kebahagiaan menyelimuti Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan pada Rabu (9/7/2025). Pasalnya, sebanyak 215 anak yatim dan difabel menerima santunan dari Kementerian Agama bersama Lembaga Zakat serentak diseluruh Kabupaten/kota di Indonesia.
Di Kuningan, kegiatan diadakan oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kuningan, bekerja sama dengan sejumlah lembaga pengelola zakat seperti Baznas, Darut Tauhid (DT) Peduli, dan Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) Kabupaten Kuningan.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kuningan, H. Ahmad Handiman Romdony, menjelaskan, kegiatan merupakan bentuk kepedulian Kemenag terhadap sesama, khususnya anak-anak yatim dan difabel.
“Alhamdulillah, ini kali kedua kegiatan lebaran yatim dan difabel dilaksanakan. Sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2024. Alhamdulillah tahun ini kita dapat melanjutkan kembali. Ini bentuk nyata bahwa Negara dan umat hadir untuk mereka,” imbuh Ahmad Handiman.
Baca juga:
- Update Bencana Angin Kencang di Kecamatan Ciawigebang: 67 Rumah dan Bangunan Rusak
- Suyudi Ario Seto Resmi jabat Kepala BNN Gantikan Marthinus Hukom
- Dr Wahyu Hidayah jabat Pj Sekda Kuningan Gantikan Beni Prihayatno
Dari total 215 anak penerima santunan, 52 anak hadir langsung sebagai perwakilan. Sementara selebihnya melalui para pendamping dan akan menyalurkan kepada penerima manfaat di tempat tinggalnya masing-masing.
Menurut Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kuningan, Lusi Apriani menambahkan, kegiatan tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi untuk mempererat ikatan social dan memberikan semangat kepada para anak yatim dan difabel, bahwa mereka tidak sendiri.
“Kolaborasi antara Kemenag dengan Baznas, DT Peduli, dan Yakesma menunjukkan bahwa sinergi antar-lembaga sangat mungkin dilakukan untuk kepentingan umat. Ini juga menjadi contoh baik bagaimana pengelolaan zakat bisa berdampak nyata,” jelasnya.
H. ROmdhony juga menyampaikan harapan agar kegiatan tersebut terus berlanjut dan semakin banyak pihak yang terlibat.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi kebaikan. Jangan sampai berhenti di sini. Semoga ke depan lebih banyak lagi lembaga dan donatur yang peduli dan ikut serta. Karena ketika kita membahagiakan anak yatim dan menyentuh hati kaum difabel, di situlah letak keberkahan sesungguhnya,” pungkasnya. (Tan)