Kuningan, MI.com — Program ketahanan pangan (Ketapang) tahun 2025 di Desa Ciketak Kecamatan Kadugede, Kabupaten Kuningan difokuskan dalam pengelolaan Ayam Petelur sebanyak 500 ekor. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan telur bagi masyarakat.
Kepala Desa Ciketak, Nana Supriyatna, S.Pd menjelaskan, bahwa dengan dukungan anggaran dari Dana Desa Tahun 2025 program Ketapang difokuskan untuk peternakan Ayam Petelur yang dikelola oleh BUMDes.
“Kita telah membeli bibit ayam Petelur dari PT Sumberjaya Tasikmalaya sebanyak 500 ekor, setelah tiba dalam satu atau dua minggu, maka akan mulai bertelur. Apalagi dalam pemiliharaannya masih dibimbing langsung oleh penyedia bibit Ayam Petelur,” ujar Kuwu Nana.
Dengan dukungan dana sebesar Rp.150 Juta, Bumdes yang dipimpin oleh H. Ajat, akan melakukan pembelian bibit ayam petelur, membangun kandang, penyediaan pakan, dan biaya operasional pemeliharaan ayam.
Baca juga :
- Program Ketahanan Pangan Desa Ciketak Fokus Ternak Ayam Petelur
- BNNK Kuningan Tanamkan Nilai Anti Narkoba Sejak Dini
- Sejarah baru Harga Pupuk Turun, Pasokannya Dijamin Lancar
- Bunga Bank Termasuk Riba? Ini Penjelasan Hukum yang Sering Terlewat
“Dana sebesar Seratus lima puluh juta rupiah itu dipergunakan untuk penyediaan kandang ayam, bibit ayam petelur dan pakan, kita akan memulai pada pertengahan bulan Oktober 2025 ini. Setelah tiba satu atau dua minggu, diharapkan bibit ayam sudah mulai bertelur, sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk membeli pakan ayam.” ungkap Kuwu Nana di ruang kerjanya, pekan lalu.
Ketika ditanya alasan mengapa memilih peternakan Ayam Petelur? Ia mengungkapkan, karena ayam petelur sangat berpotensi untuk terus dikembangkan, selain hasil produksinya berupa telur sangat diperlukan oleh masyarakat.
“Diawali dengan sasaran mencukupi kebutuhan telur untuk warga sendiri, ke depannya kalau hasilnya sudah maksimal dapat menjadi suplayer telur ayam bagi program MBG (Makan Bergizi Gratis).” Imbuh dia.
BUMDes Ciketak dipimpin oleh H. Ajat, warga Dusun Bojong diharapkan dapat mengelola BUMDes, dengan membuka potensi lainnnya, tidak hanya terbatas dengan Ayam Petelur. (Tan)**