Kuningan, MI.com — Program Ketahanan Pangan di Desa Cidahu Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan difokuskan untuk kegiatan budidaya tanaman Melon Jepang, dan ternak domba.
Program Ketapang ini dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Saluyu yang dipimpin oleh Agus. Saat ini telah dibangun green hous untuk tempat budidaya melon. Bahkan telah mulai penanaman bibit melon dengan media tahu mentah.
Baca juga :
- Update Bencana Angin Kencang di Kecamatan Ciawigebang: 67 Rumah dan Bangunan Rusak
- Suyudi Ario Seto Resmi jabat Kepala BNN Gantikan Marthinus Hukom
- Dr Wahyu Hidayah jabat Pj Sekda Kuningan Gantikan Beni Prihayatno
Begitu pula untuk ternak domba telah dibangun kandang, dan memulai dengan penyediaan 50 ekor bibit dalam satu kandang, kemudian displit dalam beberapa kandang kecil. Modal awal untuk pembangunan kandag dan penyediaan bibit domba digelontorkan anggaran Rp.70 Juta, terang Kepala Desa Cidahu, melalui Sekdes, Husroni, di ruang kerjanya, Kamis 7 Agustus 2025.

Budidaya Melon memang sangat menjanjikan tapi butuh ketelatenan dan kontinuitas dalam pengelolaannya, sehingga bisa memberikan kontribusi kepada para pengelolanya. Salah satu budidaya Melon telah berhasil, dikelola oleh Pondok Pesantren Assalam di Desa Rajawetan, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan.
Menurut Uus, sapaan akrab Husroni, bahwa program Ketapang di desaya difokuskan untuk budidaya Melon karena sangat menjanjikan. Hal ini setelah melakukan studi banding ke lokasi budidaya Melon di Ponpes Assalam.
“Mereka dalam satu kali panen bisa menghasilkan sebesar Delapan juta bersih. Kalau dalam satu tahun tiga kali panen, setidaknya bisa menjadi pemasukan sebesar Dua puluh empat juta rupiah. Ini tentunya sangat prosfek dalam pengembangan usaha oleh BUMDesa Saluyu,” ucap dia. (Tan)