Jakarta, MI.com – Ibadah haji tahun ini kembali diwarnai jutaan jemaah yang harus berjuang melawan teriknya matahari di tanah suci. Menyambut kondisi cuaca yang semakin panas, Kota Makkah menghadirkan inovasi jalan-jalan berlapis anti-panas dan jalur pejalan kaki sejuk untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para jemaah saat menjalankan ibadah haji.
Otoritas Jalan Umum Arab Saudi (Roads General Authority/RGA) sudah mengembangkan teknologi pengurang panas sejak 2023. Kini, program jalan sejuk tersebut telah diperluas hingga mencakup 82% area dan lebih dari 84.000 meter persegi di wilayah Arafah.
“Dengan material daur ulang lokal yang dipakai, suhu permukaan jalan bisa turun sampai 12 derajat celsius, serta mampu memantulkan sinar matahari pagi hingga 30-40% lebih banyak. Hal ini efektif mengurangi efek “pulau panas” di kota yang biasanya sangat terik,” tulis Curly Tales, Jumat (30/5/2025).
Untuk menunjang kenyamanan ibadah haji, Makkah juga menyediakan jalur khusus difabel dan lansia menuju Jabal Arafah sepanjang 4.000 meter. Jalur ini dilengkapi permukaan berpendingin dan stabil, sehingga berjalan jadi lebih mudah tanpa terguncang.
BCA JUGA :
- Muharam Bulan Kemulyaan dan Keberkahan, Dr Fenny Rahman: Perbanyak Istighfar-Tasbih-Sholawat- Shodaqoh
- Putri Adara Krisna Siswi SDN 2 Kuningan Tampil di Kidz Biennale Galeri Nasional Indonesia 2025
- Hari Asyura: Momentum Refleksi Spiritual Penuh Keutamaan
Tak hanya itu, jalan karet lentur seluas 16.000 meter persegi yang terpasang antara Masjid Namira dan Stasiun Kereta Arafah mampu menyerap benturan, membantu meringankan beban fisik jemaah yang sudah menempuh jarak jauh.
Kota Makkah juga menanam koridor hijau sepanjang 1.200 meter dengan pepohonan rindang, air mancur, dan sistem pendingin kabut (mist-cooling system) yang menyegarkan. Inisiatif ini sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030 yang ingin menciptakan kualitas jalan terbaik dunia sekaligus menekan angka kecelakaan.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan para jemaah haji Indonesia agar lebih waspada menghadapi suhu yang bisa mencapai 50 derajat celsius. Ia menekankan pentingnya menjaga asupan cairan dan menghemat tenaga selama ibadah haji. “Minum lebih banyak dan saving energy, karena ini belum hari-H,” pesannya.
Para jemaah juga diimbau tidak memaksakan diri melakukan ibadah tambahan seperti arbain di Madinah atau umrah sunah di Masjidil Haram jika kondisi tubuh belum fit.
Dengan langkah-langkah ini, perjalanan ibadah haji di Makkah kini terasa lebih sejuk dan nyaman secara nyata. Inovasi jalan anti-panas yang diterapkan tidak hanya membantu mengatasi suhu ekstrem, tapi juga menjaga keselamatan dan kenyamanan para tamu Allah dalam melaksanakan ibadah haji tahun ini. (Beritasatu.com)*
Leave a Reply