Kuningan, MI.com — Pemerintah Desa Bayuning, Kecamatan Kadugede termasuk salah satu desa cukup tua di Kabupaten Kuningan. Kini telah berusia 397 tahun. Milangkala selalu diadakan tiap tahun untuk menjaga nilai tradisi dan budaya luhur para pendiri desa.
Puncak milangkala berlangsung dalam Sidang Paripurna BPD di di Aula Kantor Desa Bayuning, Jumat 1 Agustus 2025, dipimpin oleh Ketua BPD Bayuning, Cecep Suharna, S.AP. Dihadiri Camat Kadugede, Maryanto, S.STP, M.Si, Babinsa dan Babhinkabtimas, tokoh masyarakat, tokoh agama, BPD, LPM, perangkat desa dan undangan lainnya.
Baca juga :
- Jaga Tradisi Leluhur, Desa Bayuning Milangkala ke 397
- Kades Pakapasan Girang Sudarman Lantik Kaur Keuangan dan Kadus
- Resmikan 376 KMP, Bupati Kuningan: Koperasi harus jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
Ketua Panitia Harlah ke 397, Ujang Uha Suhala, menjelaskan, bahwa peringatan Harlah bertujuan untuk mempertahankan tradisi peninggalan para karuhun pendiri desa. “Kita ingin menjaga tradisi desa agar tetap lestari, tidak punah ditelan zaman, terutama bagi generasi penerus agar tidak lupa akan sejarah desa.” ujar dia.
Ia mencontohkan, semalam {Kamis (31/7) pukul 20.00 – 22.00 WIB} telah dilaksanakan ziarah ke makam leluhur, diantaranya Makom Syeh Maulana Tubagus Magribi. Saat menuju ke Situs sejarah tersebut, masyarakat harus berjalan kali sejauh 300 meter diterangi obor.

Tokoh masyarakat dan tokoh agama menghadiri Harlah ke 397 Desa Bayuning, Jumat 1 Agustus 2025
Acara pun berlanjut, hari ini agenda Sidang Paripurna BPD, esoknya dilanjutkan pentas seni dari anak-anak di panggung yang berada di Halaman Kantor Desa Bayung. Terakhir, Minggu (3/8) di tempat yang sama dilaksanakan Babarit Desa dengan penampilan Seni Karinding dari Garut.
Kepala Desa Bayuning, Hj. Yeni Supriani, S.Pd menyampaikan terima kasih kepada jajaran panitia hari jadi Bayuning, perangkat desa, dan kelembagaan desa beserta seluruh masyarakat yang telah berperan serta dalam memajukan Desa Bayuning. “Selamat hari ulang tahun ke 397 Desa Bayuning,” ucap dia singkat.
Sementara itu, Camat Kadugede, Maryanto menyampaikan, bahwa sebagai orang yang dipercaya memegang kekuasan, kita jangan merasa hebat. “Jabatan itu hanya sementara, baik camat ataupun kepala desa, sehingga kemajuan yang didapat merupakan hasil sendiri, tapi hasil bersama seluruh masyarakat.” ujar dia.
“Pembangunan itu, bukan saja insfrastruktur, tapi harus mengacu kepada pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar, yaitu pendidikan, kesehatan dan perekonomian masyarakat. Pembangunan harus ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, warobbun ghofur.” ungkap dia.
Harlah atau ulang tahun harus menjadi bahan evaluasi atas pelaksanaan pembangunan dan pelayanan dasar kepada masyarakat. Keberhasilan harus disyukuri, dan kekurangan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
“Selamat memperingati hari Jadi ke 397 Desa Bayuning.” ujar Maryanto sambil mengajak untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sebelumya, Wakil Ketua BPD Bayuning, Ono Osaka membacakan sejarah panjang Desa Bayuning. Bayuning berasal dari dua suku kata, yaitu Bayu yang artinya angin, dan Ning artinya bening atau bersih. Bayuning artinya angin bersih. Ada juga yang mengatakan, Bayuning artinya air bersih, sebab Bayuning kaya akan mata air.
Sejarah Desa Bayuning cukup panjang dalam tiga zaman, yaitu jaman penjajahan Belanda dengan Kuwu pertama Eyang Jaksa (1628 – 1678) dan kuwu terkahir Karya Wijaya (1928 – 1938). Zaman penjajahan Jepang, hanya seorang kuwu yakni: Nata Praja (1938 – 1945), dan zaman RI diantaranya S. Amintajaya (1945 – 1956) hingga Soma Madjasutisna (1995 – 2003).
Mulai tahun 1993 sudah mulai ada Kuwu depinitif, awalnya dijabat oleh Kaur Ekbang, hingga terpilih Kepala Desa Uus Usnadi. Saat zaman, ucap mantan Sekdes Bayuning ini, banyak rakyat Bayuning terlibat dalan perjuangan melawan penjajahan Belanda. Salah satu tokohnya, yaitu Kiai Abudl Jalil, satu aggota Sarikat Islam yang sempat dibuang ke Digul bersama Bung Karno.
Diakhir acara ditampilkan musik dan gamelan tradisional degung dari Lingkung Seni Panineungan pimpinan Aa Jaenudin.

Babarit Dusun Manis: Pagelaran Wayang Golek
Selain di level Desa Bayuning, Masyarakat Dusun Mains Desa Bayuning juga akan menggelar Babarit dan Jalan Santai. Jalan Santai pada Minggu (24/8) pagi, sementara pagelaran Wayang Golek Giri Marga Pujaran Giri Harja 3 dengan dalang Irwana PRG Sunandar Sunarya dilaksanakan malam Minggu malam.
Wartawan MI.com mendapat informasi dari Sekdes Bayuning Aip Arisnandi, dan dari reklame terpampang di Simpang Empat yang menyebutkan akan digelar babarit dengan pagelarann wayang golek dan jalan santai. (Tan)**