Artikel Terbaru

Jalan ini merupakan jalur vital yang menunjang aktivitas ekonomi warga, terutama untuk mengangkut hasil pertanian. Jika benar-benar terputus, warga harus memutar jauh ke jalur lain yang kurang efisien, bahkan lebih berbahaya di musim penghujan.

‎‎Situasi tersebut pun menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai skala prioritas dalam pengelolaan anggaran daerah.‎‎“Harusnya keselamatan warga lebih penting dari benda-benda yang sifatnya hanya pelengkap. Kami butuh jalan yang layak, bukan karpet mahal,” tambah Jaja dengan nada kecewa.

‎‎Warga berharap ada tindakan cepat dari Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk menangani kondisi tersebut sebelum menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap mobilitas dan ekonomi masyarakat.‎‎

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Kabupaten Kuningan, Teddy Sukmajayadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta agar lokasi rawan diberi tanda peringatan.‎‎Dalam sebuah percakapan di grup WhatsApp warga Kuningan, Teddy menyebut langkah awal berupa pemasangan rambu keselamatan telah diinstruksikan guna menghindari kecelakaan bagi pengguna jalan yang melintas. ***

By mediaidentitas0@gmail.com

T. Sukartanu, SH. Wartawan Madya dari Dewan Pers Nomor: 8258-PWI/WDya/DP/X/2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *