Kuningan, MI.com — Pabrik tahu milik Solehudin, 40 tahun, warga Desa Babakanjati, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, ludes terbakar dan kerugian ditaksir mencapai Rp.66 Juta.
Insiden ini terjadi pada Rabu (13/8/2025) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Penyebabnya adalah diduga dari korselting listrik pada lampu penghangat tempe. Akibat insiden ini, korban mengalami mengalami materi berupa bangunan pabrik tahu hangus terbakar.
Korban sendiri tampak terpukul dengan kejadian ini. Pasalnya, usaha yang digelutinya itu bukan hanya menghidupi dirinya bersama keluarga tapi para pekerja. UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan mendapatkan laporan pada Kamis (14/8/2205) pukul 00.13 WIB.
Bangunan pabrik tempe itu berukuran seluas 70 meter persegi yang terletak di Jalan Kyai Abdul Fatah Rt 08 RW 04 Dusun 4 Desa Babakanjati Kecamatan Cigandamekar. Besaran kerugian yang diderita karena bukan hanya bangunan yang terbakar tapi juga tempe yang siap jual dan juga peralatan.
Baca juga :
- Update Bencana Angin Kencang di Kecamatan Ciawigebang: 67 Rumah dan Bangunan Rusak
- Suyudi Ario Seto Resmi jabat Kepala BNN Gantikan Marthinus Hukom
- Dr Wahyu Hidayah jabat Pj Sekda Kuningan Gantikan Beni Prihayatno
Tak berselang lama, setelah mendapat laporan dari Azam Robani pada awal kebakaran Kamis (14/8./2025) pukul 00.14 WIB langsung meluncur ke TKP (tempat kejadian kebakaran) . Damkar mengerahkan satu unit pemancar dengan 6 personel. Api akhirnya bisa dipadamkan satu jam kemudian atau pukul 01.50 WIB
Keterangan Kepala Desa Babakanjati, Abdul Karim, insiden kebakaran diperkirakan terjadi pada pukul 23.30 WIB. Awalnya saksi bernama Wafi Aditiya (16) mendengar suara dari arah samping rumahnya.

Petugas Damkar sedang konfirmasi ke pemilik Pabrik Tahu, Solehudin, Kamis (14/8) dinihari
Saat ia periksa api sudah membakar atap bangunan pabrik tempe. Kemudian Wafi membangunkan kakaknya bernama Ade (26). Ade sendiri langsung mengontak pemilik pabrik dan warga sekitar.
Solehudin mengetahui pabrik terbakar langsung lari tancap gas dan bersama warga melakukan pemadaman secara gotong royong menggunakan api dengan alat seadaanya. Kemudian Azam Robani (31) melaporkan kejadian ke Damkar Kuningan.
Berkat kesigapan petugas Damkar,yang dibantu anggota Polsek Cilimus, perangkat desa dan warga setempat api berhasil pada pada pukul 01.50 WIB atau satu jam kemudian.
“Setelah dilakukan pemeriksaan dan menanyakan saksi-saksi. Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik dari lampu pemanas di dalam pabrik pembuat tempe,” terang Andri Arga Kusumah, SE., Kepala UPT Damkar Kuningan.
Andri merinci kerugian dari insiden ditaksir sebesar Rp66.050.000, dengan rincian bangunan Rp52,5 juta, mesin giling Rp3,5 juta, mesin blower Rp250 ribu. Lalu, kacang kedelai 2 kwintal Rp2 juta, tempe jadi Rp3 juta, drum piber 6 buah Rp1,8 juta dan peralatan masalah Rp3 juta.
“Yang menjadi hambatan kami adalah jarak yang jauh dari kantor Damkar ke lokasi. Alhamdulillah tidak ada korban dalam insiden ini,” sebutnya.
Ia mengingatkan, apabila terjadi kebakaran untuk segera lapor ke UPT Damkar di nomor 0232 87113 dan 081322698881, tidak dipungut biaya,” ujarnya. (Tan)**