Kuningan, MI.com – Tidak ada hujan dan tidak ada angin, tiba-tiba rumah Iwan Nurdiawan, 41 tahun di Dusun Munggang RT 03 RW 02 Desa Longkewang, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, tembok dapurnya rubuh, pada hari Sabtu (12/7/2025) pukul 17.30 WIB.
Penyebabnya, terang Kepala Desa Longkewang, Heryana, Kamis (17/7/2025) di lokasi rumah yang ambruk, meski rumah itu permanen, tapi sudah tua dan lapuk, maklum saja rumah itu warisan dari orang tuanya.
Mendapat laporan dari warganya, bahwa dapur milik Iwan di RT 03 RW 02 yang dihuni 4 jiwa itu ambruk, pihak Pemdes Longkewang bersama warga, langsung memasang tiang penyangga yang rubuh dari bambu. Hal itu dilakukan agar atapnya tidak ikut ambruk. Tembok yang ambruk itu sepanjang 6 meter dengan tinggi 3 meter.
Baca juga:
- Mobil Toyota Innova Terperosok di Ciniru, Damkar Turun Tangan
- Rakor RT dan RW Kelurahan Kuningan: Ada Bangunan Liar dan PJU Mati 2 Tahun
- Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Hendry-Zul Sepakati SC dan Peserta
“Kami langsung melakukan langkah antisipasi dengan memasang tiang penyangga dari bambu agar tembok yang rubuh, tidak merembet ke atap bangunan. Selain itu melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Ciniru, Polsek dan Koramil Ciniru, kemudian membuat laporan ke BPBD Kabupaten Kuningan,” terang Kuwu Heryana saat menerima bantuan logistik dari Dinas Sosial Kabupaten Kuningan.
Selain dari Dinsos, sebelumnya bantuan logistik telah diterima juga dari BPBD Kabupaten Kuningan. Serta telah berupaya mengajukan bantuan untuk pembangunan rumah ke Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Kuningan, dan Baznas Kuniga,
“Untuk membangun tembok dapur yang ambruk, Kami juga telah mengajukan bantuan kepada BPBD, ke Disperkimtan dan BAZNAS Kabupaten Kuningan. Mudah-mudahan direalisasi karena pemilik rumah termasuk tidak mampu.” Ungkap dia didampingi beberapa perangkat desa.
Menurut, Kuwu Heryana, Iwan Nurdiawan sebenarnya telah diusulkan mendapat bantuan Rutilahu beberapa waktu lalu, namun ditolak oleh Iwan, karena merasa takut, bantuan yang diberikan harus digunakan untuk membangun rumah, bukan untuk memperbaiki.
“Ia (Iwan, red) saat itu merasa kawatir kalau bantuan Rutilahu yang diberikan untuk membangun rumah sepenuhnya, bukan sesuai kebutuhan. Tapi nanti bila mendapat bantuan, ia bersedia menerimanya, apalagi akan dibantu oleh para tetangganya untuk tenaga kerja,” ucap dia. (Tan)**